Jumat, 29 Desember 2017

PRO DAN KONTRA LGBT


LGBT atau kepanjangannya yaitu lesbian, gay, biseksual, dan trans gender. Istilah ini digunakan sudah sejak tahun 90-an untuk menyatakan komunitas gay atau kelompok kelompok tertentu seperti pada akronim yang disebutkan. Menilik singkat mengenai sejarah LGBT ini, ternyata homoseksual sudah ada sejak jaman dahulu. Bahkan pada gambar atau relief mesir kuno juga ditemukan gambar dua orang pria yang saling berciuman. Meskipun beberapa peneliti menentang kesimpulan tersebut, karena masing masing memiliki keluarga anak dan istri.
Perilaku homoseksual terus menerus ada sejak jaman dahulu, dan menjadi pertentangan diantara masyarakat dan juga dianggap perbuatan dosa. Homoseksual juga dikatakan sebagai penyimpangan dan merupakan perilaku abnormal. Beberapa anggapan pada mulanya mengartikan perilaku menyimpang ini seperti jiwa laki- laki yang terjebak di tubuh perempuan atau sebaliknya. Perdebatan demi perdebatan terus muncul dan penelitian terus dilakukan.
Penelitian lebih banyak dilakukan oleh para psikiater dan mengartikan bahwa homoseksual maupun heteroseksual merupakan penyakit mental dan kelainan mental. Beberapa ahli menyimpulkan pengertian dari LGBT itu setelah melakukan berbagai macam percobaan, penelitian, maupun pengamatan sosial.
·         Lesbian
Lesbi atau lesbian merupakan istilah bagi perempuan yang mengarahkan pilihan orientasi seksualnya kepada semua perempuan atau disebut juga perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisik, seksual, emosional atau spiritual. Istilah ini dapat digunakan sebagai kata benda jika merujuk pada perempuan yang menyukai sesama jenis, atau sebagai kata sifat apabila bermakna ciri objek atau aktivitas yang terkait dengan hubungan sesama jenis antar perempuan.


Gay adalah sebuah istilah yang umumnya digunakan untuk merujuk orang homoseksual atau sifat-sifat homoseksual. Istilah ini awalnya digunakan untuk mengungkapkan perasaan "bebas/ tidak terikat", "bahagia" atau "cerah dan menyolok". Kata ini mulai digunakan untuk menyebut homoseksualitas mungkin semenjak akhir abad ke-19, tetapi menjadi lebih umum pada abad ke-20. Dalam bahasa Inggris modern, gay digunakan sebagai kata sifat dan kata benda, merujuk pada orang terutama pria gay dan aktivitasnya, serta budaya yang diasosiasikan dengan homoseksualitas.


Biseksual
Biseksualitas merupakan ketertarikan romantis, ketertarikan seksual, atau kebiasaan seksual kepada pria maupun wanita. Istilah ini umumnya digunakan dalam konteks ketertarikan manusia untuk menunjukkan perasaan romantis atau seksual kepada pria maupun wanita sekaligus. 

Transgender
Transgender adalah orang yang mengadopsi peran dan nilai-nilai lawan jenis kelamin biologisnya, misalnya seseorang yang secara biologis perempuan lebih nyaman berpenampilan dan berperilaku seperti stereotipe laki-laki. Waria adalah salah satu contoh kategori ini karena memenuhi ciri-ciri kelompok tersebut.
Queer
Queer, adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada lesbian, gay, biseksual, dan kadang-kadang juga transgender. Beberapa orang menggunakan kata queer sebagai alternatif untuk “LGBT” dalam upaya untuk menjadi lebih inklusif. Penggunaan kata queer bisa saja dianggap menghina atau malah peneguhan konotasi. Sekarang banyak orang yang berusaha memberi arti positif terhadap istilah yang dulu sering digunakan dengan cara yang negatif.  Dalam kamus, Queer itu artinya sangat negatif, yaitu aneh, belok (tidak lurus), karena aneh dan tidak lurus maka ia diartikan menyimpang atau abnormal. 

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab LGBT :

  1. Faktor keluarga
Seorang anak yang tidak mendapatkan perilaku menenangkan dari keluarga. Biasanya pelaku tindakan tidak menyenagkan adalah orang tua, misalnya seorang anak perempuan sering dianiaya atau melihat ibunya diperlakukan kasar oleh ayahnya sehingga dapat terjadi kemungkinan kelak saat menjadi dewasa anak perempuan tersebut sangat membenci lelaki dan tidak ingin menikah dengan lelaki karena mengalami trauma yang cukup membekas saat usia anak-anak tersebut. Sehingga ia hanya menyukai perempuan atau sejenis saja.
  1. Pergaulan dan lingkungan
Kebiasaan pergaulan dan lingkungan merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam masalah ini, karena pergaulan dan lingkungan adalah tempat setelah keluarga dimana seseorang berinteraksi dan menyesuaikan diri nya, karenanya pergaulan dan lingkungan yang kurang kondusif dapat mempengaruhi perkembangan psikologis dan kebiasaan seseorang. Masuknya pengaruh budaya dari lingkungan luar  dapat memicu terjadinya pergeseran nilai norma interen, sehingga begitu rawan untuk perkembangan seseorang yang lebih condong untuk meniru kebiasaan seks menyimpang tanpa membatasi dirinya.
  1. Genetik
Dari beberapa penelitian menunjukan hasil genetik ikut berperan dalam hal ini yaitu, dalam dunia kesehatan seorang lelaki normal memiliki kromoson xy dalam tubuhnya, sedangkan wanita normal kromosonnya adalah xx. Akan tetapi dalam beberapa kasus ditemukan bahwa seorang pria  bisa saja memiliki jenis kromoson xxy, ini artinya bahwa laki-laki memiliki kelebihan satu kromoson. Akibatnya lelaki tersebut bisa memiliki perilaku agak mirip dengan prilaku perempuan. Seseorang yang memiliki kadar hormon testoteron yang rendah dalam tubuhnya, maka bisa mengakibatkan terhadap perubahan perilakunya, seperti perilaku laki-laki mirip dengan prilaku perempuan.
  1. Ahklak dan Moral
Ada beberapa hal yang dapat berpengaruh pada perubahan akhlak dan moral seseorang yaitu, ketika seseorang memiliki tingkat keimanan yang rapuh dan lemah sangat besar kemungkinan untuk melakukan tindakan yang menyimpang, karena iman adalah pondasi yang paling tepat untuk membatasi diri mengendalikan hawa nafsu. Dimana seseorang yang memiliki keimanan rendah akan lebih sulit mengendalikan dirinya dari perilaku menyimpang salah satunya kebiasaan seks. Diperparah dengan banyaknya rangsangan seksual dari beberapa hal contoh: majalah porno, VCD porno atau video-video yang bebas kita akses diinternet sebagai pemicu aktifitas seksual lainnya.
  1. Pendidikan dan pengetahuan tentang agama
Pengetahuan serta pemahaman agama seseorang yang sangat rendah dapat memicu beberapa penyimpangan. Karena dalam semua agama tidak ada yang mendukung perilaku menyimpang LBGT sehingga seharusnya seseorang yang memiliki pendidikan dan pemahaman agama yang baik dapat menghindari perilaku menyimpang seks tersebut.
Berikut Dampak-dampak yang ditimbulkan dari LGBT

  1. Dampak kesehatan dapat tertular penyakit kelamin seperti HIV/AIDS, penyakit kelamin berbahaya lainnya. Menganggu sistem reproduksi karena secara biologis tidak mungkin terjadi hasil pembuhan sel dari pasangan yang sejenis alat reproduksinya.
  2. Dampak sosial tidak memiliki pasangan pasti, mendapat sindiran dan cibirin dari beberapa pihak.
  3. Dampak pendidikan dapat putus sekolah, karena mereka merasa tidak nyaman dan bahkan dapat dikeluarkan dari sekolahnya
  4. Dampak keamanan jelas tidak ada yang dapat menjamin karena pelaku penyimpangan mendapat mengancam n memicu terjadinya pelecehan dan tindak kriminal lainnya.

Penyebab
Berikut ini terdapat beberapa penyebab seseorang bisa terkena sindrom LGBT, diantaranya:
Genetik
Franz Kallman melakukan penelitian nya terkait homoseksual dan menemukan komponen genetik yang kuat. Pria homoseksual cenderung aakan memiliki saudara homoseksual dari gen ibunya.
Hormon
Sebuah penelitian menyatakan pria dengan homoseksual memiliki tingkat hormon androgen lebih rendah dari pada heteroseksual. Pendapat peneliti lain juga menyatakan stres saat kehamilan dapat menyebabkan pembentukan gen homoseksual.
Ketidaknyamanan peran gender
Laki laki gay memiliki sifat feminim dan lesbian bersifat lebih maskulin. Hal ini disebut juga cross gender yang memang tidak dapat dihubungkan sebab akibatnya. Laki laki feminin akan lebih menyukai sosok yang lebih kuat dan maskulin seperti pria. Dan wanita maskulin menyukai sosok yang lebih girly seperti wanita. Hal ini juga bisa muncul karena ketidaknyamanan atau diejek oleh teman teman sebaya karena bentuk tubuh yang maskulin, kuat, atau lainnya sehingga anak perempuan yang tidak nyaman akan menjadi tomboy.
Interaksi kelompok teman sebaya
Ketertarikan seksual yang lebih cepat pada usia anak memungkinkan sebagai pemicu juga. Anak pada usia 12 tahun masih bermain dengan sesamanya dan belum berani kontak dengan lawan jenis. Ketika perasaan erotis itu muncul, maka akan berfokus pada teman teman lelakinya juga.
Sosial
Penyimpangan perilaku ini juga tidak terlepas dari peranan sosial atau masyarakat disekitarnya termasuk orang orang terdekat. Misalnya apabila anak laki laki dibiasakan bermain boneka dari kecil akan membentuk jiwa yang feminin dan sebaliknya. Selain itu gaya hidup perkotaan dan cara bicara orang orang disekitarnya memacu orang untuk perkembang ke arah yang menyimpang karena rasa ingin tahu dan tuntutan sosial

Berikut Dampak-dampak yang ditimbulkan dari LGBT

  1. Dampak kesehatan dapat tertular penyakit kelamin seperti HIV/AIDS, penyakit kelamin berbahaya lainnya. Menganggu sistem reproduksi karena secara biologis tidak mungkin terjadi hasil pembuhan sel dari pasangan yang sejenis alat reproduksinya.
  2. Dampak sosial tidak memiliki pasangan pasti, mendapat sindiran dan cibirin dari beberapa pihak.
  3. Dampak pendidikan dapat putus sekolah, karena mereka merasa tidak nyaman dan bahkan dapat dikeluarkan dari sekolahnya
  4. Dampak keamanan jelas tidak ada yang dapat menjamin karena pelaku penyimpangan mendapat mengancam n memicu terjadinya pelecehan dan tindak kriminal lainnya.

Cara mencegah dan menanggulangi LGBT

  1. Selalu mencoba dan berusaha menanamkan keyakinan dalam hati untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT.
  2. Memperketat peraturan perundang-undangan berkaitan ijin kebebasan praktik hubungan seksual sejenis.
  3. Mendirikan pusat kajian yang bersifat komprehensif dan integratif untuk melakukan penelitian serta konsultasi psikologis dan pengobatan bagi pengidap LGBT.
  4. Menyebarluaskan tentang bahaya LGBT.
  5. Para pemimpin dan tokoh serta ahli spikologi perlu melakukan penyuluhan dan pendekatan kepada media agar mencegah penyebaran praktik LGBT.
  6. Mendukung orang-orang yang sadar dari LGBT dangan sarana dan prasarana agar dapat berhimpun dan menyadarkan dirinya dalam menjalani kehidupan dan melaksanakan aktifitas penyadaran kepada para LGBT.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar