LGBT atau
kepanjangannya yaitu lesbian, gay, biseksual, dan trans gender. Istilah ini
digunakan sudah sejak tahun 90-an untuk menyatakan komunitas gay atau kelompok
kelompok tertentu seperti pada akronim yang disebutkan. Menilik singkat
mengenai sejarah LGBT ini, ternyata homoseksual sudah ada sejak jaman dahulu.
Bahkan pada gambar atau relief mesir kuno juga ditemukan gambar dua orang pria
yang saling berciuman. Meskipun beberapa peneliti menentang kesimpulan
tersebut, karena masing masing memiliki keluarga anak dan istri.
Perilaku
homoseksual terus menerus ada sejak jaman dahulu, dan menjadi pertentangan
diantara masyarakat dan juga dianggap perbuatan dosa. Homoseksual juga
dikatakan sebagai penyimpangan dan merupakan perilaku abnormal. Beberapa
anggapan pada mulanya mengartikan perilaku menyimpang ini seperti jiwa laki-
laki yang terjebak di tubuh perempuan atau sebaliknya. Perdebatan demi
perdebatan terus muncul dan penelitian terus dilakukan.
Penelitian
lebih banyak dilakukan oleh para psikiater dan mengartikan bahwa homoseksual
maupun heteroseksual merupakan penyakit mental dan kelainan mental. Beberapa
ahli menyimpulkan pengertian dari LGBT itu setelah melakukan berbagai macam
percobaan, penelitian, maupun pengamatan sosial.
·
Lesbian
Lesbi atau lesbian merupakan istilah bagi perempuan yang mengarahkan
pilihan orientasi seksualnya kepada semua perempuan atau disebut juga perempuan
yang mencintai perempuan baik secara fisik, seksual, emosional atau spiritual.
Istilah ini dapat digunakan sebagai kata benda jika merujuk pada perempuan yang
menyukai sesama jenis, atau sebagai kata sifat apabila bermakna ciri objek atau
aktivitas yang terkait dengan hubungan sesama jenis antar perempuan.
Gay adalah sebuah istilah yang umumnya digunakan untuk merujuk orang
homoseksual atau sifat-sifat homoseksual. Istilah ini awalnya digunakan untuk
mengungkapkan perasaan "bebas/ tidak terikat", "bahagia"
atau "cerah dan menyolok". Kata ini mulai digunakan untuk menyebut
homoseksualitas mungkin semenjak akhir abad ke-19, tetapi menjadi lebih umum
pada abad ke-20. Dalam bahasa Inggris modern, gay digunakan sebagai kata sifat
dan kata benda, merujuk pada orang terutama pria gay dan aktivitasnya, serta
budaya yang diasosiasikan dengan homoseksualitas.
Biseksual
Biseksualitas merupakan ketertarikan romantis, ketertarikan seksual, atau
kebiasaan seksual kepada pria maupun wanita. Istilah ini umumnya digunakan
dalam konteks ketertarikan manusia untuk menunjukkan perasaan romantis atau
seksual kepada pria maupun wanita sekaligus.
Transgender
Transgender adalah orang yang mengadopsi peran dan nilai-nilai lawan jenis
kelamin biologisnya, misalnya seseorang yang secara biologis perempuan lebih
nyaman berpenampilan dan berperilaku seperti stereotipe laki-laki. Waria adalah
salah satu contoh kategori ini karena memenuhi ciri-ciri kelompok tersebut.
Queer
Queer, adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada lesbian, gay,
biseksual, dan kadang-kadang juga transgender. Beberapa orang menggunakan kata
queer sebagai alternatif untuk “LGBT” dalam upaya untuk menjadi lebih inklusif.
Penggunaan kata queer bisa saja dianggap menghina atau malah peneguhan
konotasi. Sekarang banyak orang yang berusaha memberi arti positif terhadap
istilah yang dulu sering digunakan dengan cara yang negatif. Dalam kamus,
Queer itu artinya sangat negatif, yaitu aneh, belok (tidak lurus), karena aneh
dan tidak lurus maka ia diartikan menyimpang atau abnormal.
Ada
beberapa faktor yang menjadi penyebab LGBT :
- Faktor keluarga
Seorang anak yang tidak mendapatkan perilaku menenangkan dari keluarga.
Biasanya pelaku tindakan tidak menyenagkan adalah orang tua, misalnya seorang
anak perempuan sering dianiaya atau melihat ibunya diperlakukan kasar oleh
ayahnya sehingga dapat terjadi kemungkinan kelak saat menjadi dewasa anak
perempuan tersebut sangat membenci lelaki dan tidak ingin menikah dengan lelaki
karena mengalami trauma yang cukup membekas saat usia anak-anak tersebut.
Sehingga ia hanya menyukai perempuan atau sejenis saja.
- Pergaulan dan
lingkungan
Kebiasaan pergaulan dan lingkungan merupakan hal yang sangat berpengaruh
dalam masalah ini, karena pergaulan dan lingkungan adalah tempat setelah
keluarga dimana seseorang berinteraksi dan menyesuaikan diri nya, karenanya
pergaulan dan lingkungan yang kurang kondusif dapat mempengaruhi perkembangan
psikologis dan kebiasaan seseorang. Masuknya pengaruh budaya dari lingkungan
luar dapat memicu terjadinya pergeseran nilai norma interen, sehingga
begitu rawan untuk perkembangan seseorang yang lebih condong untuk meniru
kebiasaan seks menyimpang tanpa membatasi dirinya.
- Genetik
Dari beberapa penelitian menunjukan hasil genetik ikut berperan dalam hal
ini yaitu, dalam dunia kesehatan seorang lelaki normal memiliki kromoson xy
dalam tubuhnya, sedangkan wanita normal kromosonnya adalah xx. Akan tetapi
dalam beberapa kasus ditemukan bahwa seorang pria bisa saja memiliki
jenis kromoson xxy, ini artinya bahwa laki-laki memiliki kelebihan satu
kromoson. Akibatnya lelaki tersebut bisa memiliki perilaku agak mirip dengan
prilaku perempuan. Seseorang yang memiliki kadar hormon testoteron yang rendah
dalam tubuhnya, maka bisa mengakibatkan terhadap perubahan perilakunya, seperti
perilaku laki-laki mirip dengan prilaku perempuan.
- Ahklak dan Moral
Ada beberapa hal yang dapat berpengaruh pada perubahan akhlak dan moral
seseorang yaitu, ketika seseorang memiliki tingkat keimanan yang rapuh dan
lemah sangat besar kemungkinan untuk melakukan tindakan yang menyimpang, karena
iman adalah pondasi yang paling tepat untuk membatasi diri mengendalikan hawa
nafsu. Dimana seseorang yang memiliki keimanan rendah akan lebih sulit
mengendalikan dirinya dari perilaku menyimpang salah satunya kebiasaan seks.
Diperparah dengan banyaknya rangsangan seksual dari beberapa hal contoh:
majalah porno, VCD porno atau video-video yang bebas kita akses diinternet
sebagai pemicu aktifitas seksual lainnya.
- Pendidikan dan
pengetahuan tentang agama
Pengetahuan serta pemahaman agama seseorang yang sangat rendah dapat memicu
beberapa penyimpangan. Karena dalam semua agama tidak ada yang mendukung
perilaku menyimpang LBGT sehingga seharusnya seseorang yang memiliki pendidikan
dan pemahaman agama yang baik dapat menghindari perilaku menyimpang seks
tersebut.
Berikut
Dampak-dampak yang ditimbulkan dari LGBT
- Dampak kesehatan
dapat tertular penyakit kelamin seperti HIV/AIDS, penyakit kelamin
berbahaya lainnya. Menganggu sistem reproduksi karena secara biologis
tidak mungkin terjadi hasil pembuhan sel dari pasangan yang sejenis alat
reproduksinya.
- Dampak sosial tidak
memiliki pasangan pasti, mendapat sindiran dan cibirin dari beberapa
pihak.
- Dampak pendidikan
dapat putus sekolah, karena mereka merasa tidak nyaman dan bahkan dapat
dikeluarkan dari sekolahnya
- Dampak keamanan jelas tidak ada yang dapat menjamin karena pelaku penyimpangan mendapat mengancam n memicu terjadinya pelecehan dan tindak kriminal lainnya.
Penyebab
Berikut
ini terdapat beberapa penyebab seseorang bisa terkena sindrom LGBT,
diantaranya:
Genetik
Franz
Kallman melakukan penelitian nya terkait homoseksual dan menemukan komponen
genetik yang kuat. Pria homoseksual cenderung aakan memiliki saudara
homoseksual dari gen ibunya.
Hormon
Sebuah
penelitian menyatakan pria dengan homoseksual memiliki tingkat hormon androgen
lebih rendah dari pada heteroseksual. Pendapat peneliti lain juga menyatakan
stres saat kehamilan dapat menyebabkan pembentukan gen homoseksual.
Ketidaknyamanan peran gender
Laki
laki gay memiliki sifat feminim dan lesbian bersifat lebih maskulin. Hal ini
disebut juga cross gender yang memang tidak dapat dihubungkan sebab akibatnya.
Laki laki feminin akan lebih menyukai sosok yang lebih kuat dan maskulin
seperti pria. Dan wanita maskulin menyukai sosok yang lebih girly seperti
wanita. Hal ini juga bisa muncul karena ketidaknyamanan atau diejek oleh teman
teman sebaya karena bentuk tubuh yang maskulin, kuat, atau lainnya sehingga
anak perempuan yang tidak nyaman akan menjadi tomboy.
Interaksi kelompok teman sebaya
Ketertarikan
seksual yang lebih cepat pada usia anak memungkinkan sebagai pemicu juga. Anak
pada usia 12 tahun masih bermain dengan sesamanya dan belum berani kontak
dengan lawan jenis. Ketika perasaan erotis itu muncul, maka akan berfokus pada
teman teman lelakinya juga.
Sosial
Penyimpangan
perilaku ini juga tidak terlepas dari peranan sosial atau masyarakat
disekitarnya termasuk orang orang terdekat. Misalnya apabila anak laki laki
dibiasakan bermain boneka dari kecil akan membentuk jiwa yang feminin dan
sebaliknya. Selain itu gaya hidup perkotaan dan cara bicara orang orang
disekitarnya memacu orang untuk perkembang ke arah yang menyimpang karena rasa
ingin tahu dan tuntutan sosial
Berikut
Dampak-dampak yang ditimbulkan dari LGBT
- Dampak kesehatan dapat
tertular penyakit kelamin seperti HIV/AIDS, penyakit kelamin berbahaya
lainnya. Menganggu sistem reproduksi karena secara biologis tidak mungkin
terjadi hasil pembuhan sel dari pasangan yang sejenis alat reproduksinya.
- Dampak sosial
tidak memiliki pasangan pasti, mendapat sindiran dan cibirin dari beberapa
pihak.
- Dampak pendidikan
dapat putus sekolah, karena mereka merasa tidak nyaman dan bahkan dapat
dikeluarkan dari sekolahnya
- Dampak keamanan
jelas tidak ada yang dapat menjamin karena pelaku penyimpangan mendapat
mengancam n memicu terjadinya pelecehan dan tindak kriminal lainnya.
Cara
mencegah dan menanggulangi LGBT
- Selalu mencoba dan
berusaha menanamkan keyakinan dalam hati untuk meningkatkan keimanan dan
ketakwaan pada Allah SWT.
- Memperketat
peraturan perundang-undangan berkaitan ijin kebebasan praktik hubungan
seksual sejenis.
- Mendirikan pusat
kajian yang bersifat komprehensif dan integratif untuk melakukan
penelitian serta konsultasi psikologis dan pengobatan bagi pengidap LGBT.
- Menyebarluaskan
tentang bahaya LGBT.
- Para pemimpin dan
tokoh serta ahli spikologi perlu melakukan penyuluhan dan pendekatan
kepada media agar mencegah penyebaran praktik LGBT.
- Mendukung
orang-orang yang sadar dari LGBT dangan sarana dan prasarana agar dapat
berhimpun dan menyadarkan dirinya dalam menjalani kehidupan dan
melaksanakan aktifitas penyadaran kepada para LGBT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar