Senin, 06 November 2017

5. Mengelola rasisme dan toleransi sebaiknya bagaimana ?

Mengelola rasisme dan toleransi

Rasisme adalah sistem kepercayaan yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu, bahwa suatu ras tertentu lebih superior memiliki hak untuk mengatur ras lainnya. Rasisme murujuk pada preferensi terhadap kelompok etnis tertentu sendiri (etnosentrisme), ketakutan terhadap orang asing (xenophobia), penolakan terhadap hubungan antar ras (miscegenation), dan generasi terhadap suatu kelompok orang tertentu (stereotipe). Rasisme mendorong terjadinya diskriminasi sosial.


Salah satu rasisme yang sering terjadi di Indonesia adalah pertikaian antar masyarakat beragama. Tidak dapat dipungkuri bahwa perbedaan ras dan agama memperlebar jurang pemusuh antar bangsa. Perbedaan suku dan ras ditambah dengan perbedaan agama menjadi lebih kuat untuk menimbulkan perpecahan antar kelompok dalam masyarakat. Contoh antara suku Aceh dan suku Batak selalu hidup dalam ketegangan dan konflik fisik yang merugikan ketentraman dan keamanan hidup bermasyarakat. Hal ini terjadi karena suku Aceh yang beragama islam dan suku Batak yang beragama Kristen. Selain itu perbedaan budaya antara suku Aceh dan suku Batak juga dapat memicu terjadinya konflik. Kerugian fisik dan mental dirasakan oleh kelompok minoritas di mana di Indonesia orang Kristen lebih sedikit dari orang islam. Massa yang mengamuk dari mayoritas yang memeluk agama islam menekan kelompok yang minoritas kristen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar